Pertanyaan Iseng Yang Sering di Tanya Oleh Perwira Kepada Cadet Ketika Pertama Joint di Atas Kapal.

Hallo teman-teman pelaut ...

Saya teringat waktu pertama kali joint sebagai cadet di atas kapal dan setelah beberapa hari Chief Officer di atas kapal menanyakan kepada saya sangat simple tapi penuh makna karena pertanyaan ini adalah pertanyaan yang wajib di ketahui oleh setiap pelaut khususnya karena bagaimana mungkin kita tinggal di atas kapal sedangkan kita tidak tahu sifat-sifat dari kapal itu sendiri.

Pertanyaanya ialah KENAPA KAPAL YANG TERBUAT DARI BESI BISA TERAPUNG SEDANGKAN UANG LOGAM BENDA KECIL TENGGELAM KEDALAM LAUT????? teng... tongg....untungnya pada saat itu saya bisa menjawab namun kurang yakin dan akhirnya saya di beri hukuman push up 50 kali. Dan setelah saya menjadi perwira diatas kapal saya juga menanyakan hal yang sama kepada cadet atau perwira junior tetapi sepengalaman saya hanya sebagian kecil yang bisa menjawab secara pasti dan tepat.

Baiklah pada dasarnya semua sudah mengerti tetapi kurang tepat pada penjelasan dan sasarannya dan berikut saya berikan jawaban simple namun ilmiah simak ya....

Prinsip dasar terapung atau tenggelamnya sebuah benda adalah perbandingan antara massa jenis benda tersebut dan massa jenis air. Ketika massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis air, maka benda akan tenggelam. Ketika massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis air, maka benda terapung. (ARCHIMEDES PRINCIPLE).

Pada Kenyataanya, batang besi tenggelam di air. Berarti massa jenis besi lebih besar dari pada massa jenis air. hasil pengukuran menunjukkan bahwa massa jenis besi adalah 7.900 kg/mcub, sedangkan massa jenis air tawar hanya 1.000 kg/mcub, dan air laut 1.026-1.028 kg/mcub. dapat kita simpulkan bahwa massa jenis besi hampir 8x lebih besar dibanding massa jenis air laut atau air tawar. Lantas, bagaimana bisa Sebuah kapal yang ukurannya besar dan terbuat dari besi bisa mengapung...????

Hukum fisika selalu berlaku sama untuk semua benda. jika sebuah kapal memang dapat mengapumg di air, maka pastilah massa jenisnya lebih kecil daripada massa jenis air. Hal ini dapat dijelaskan dengan menilik desain tubuh kapal.

Kapal bukanlah sebuah benda yang keseluruhannya berisi besi. Ada banyak ruang-ruang di atas kapal. Ada ruang ABK, ruang Nakhoda, ruang makan, ruang mesin, palka/tanki dan masih banyak. Ruang-ruang ini banyak mengandung udara yang mengisi sela-sela kosongnya. Massa jenis udara hanyalah 1,2 kg/mcub, sangat-sangat kecil dibandingkan dengan massa jenis besi dan air.

Akibatnya massa jenis kapal tidak lagilah murni massa jenis besi, melainkan berupa massa jenis rata-rata antara besi dan udara, dan karena presentase udara di dalamnya lebih banyak, maka massa jenis kapal menjadi cukup kecil untuk mengapung di air.

Akan tetapi, jika kapal mengalami kebocoran, atau kelebihan muatan, air akan masuk dan mneggantikan posisi yang tadinya ditempati udara. Akibatnya, massa jenis kapal perlahan-lahan akan meningkat. Alhasil, pada akhirnya kapal akan tenggelam karena peran massa jenis udara telah hilang. yang tinggal hanyalahdidominasi massa jenis besi yang jauh lebih besar daripada massa jenis air, dan kapal itu pun karam.

Demikian teman-teman pelaut penjelasannya semoga bermanfaat dan melawan lupa terhadap pekerjaan kita sebagai pelaut, dan yang bukan pelaut semoga menambah wawasan tentang dunia perkapalan. Terimakasih....